Rabu, 20 Maret 2013

Mahalnya Bawang Putih Indikasi Kebijakan Mentan Tak Efektif


Jurnas.com | DEWAN Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN Repdem) meminta presiden mengevaluasi kinerja Menteri Pertanian Suswono. Pasalnya, ia dinilai gagal dalam membuat kebijakan untuk membangkitkan gairah petani dalam negeri.

Ketua Sidik Suhada DPN Repdem Bidang Penggalangan Tani, Selasa (12/3), menyatakan, hal itu terkait dengan lonjakan harga bawa putih. "Dampaknya, Indonesia tetap bergantung pada bahan pangan impor," katanya. 

Informasi Repdem yang dirilis hari ini merujuk pada data Kemetrian Perdagangan menyatakan, kuota impor produk hortikultura (RIPH) bawang putih yang sudah disetujuiKementerian Pertanian pada semester I 2013 sebanyak 160.000 ton. 

Untuk tahap awal, tutur Sidik, akan diimpor bawang putih sebanyak 64.410 ton. Dari jumlah tersebut sudah ada 16 perusahaan yang memperoleh surat persetujuan impor dg jumlah 29.136 ton.

Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 2012, Indonesia mengimpor 415.000 ton bawang putih dari beberapa negara dengan nilai US$242,3 juta atau sekitar Rp2,3 triliun. Mayoritas bawang putih diimpor dari China sebanyak 410.100 ton senilai US$239,4 juta (Rp2,27 triliun) untuk periode Januari-Desember 2012.
"Kegiatan impor bawang putih dari China ini berjalan sepanjang tahun, sementara ada beberapa negara lain yang memasukkan bawang putih ke dalam negeri seperti India, Malaysia, Pakistan, dan Thailand, tetapi impornya tidak terjadi setiap bulan dan tak signifikan," ujar Sidik.

Perlu diketahui, impor bawang putih dari India sepanjang 2012 mencapai 3.424 ton dengan nilai US$1,7 juta, dari Malaysia 1.124 ton seharga US$1,1 juta, Pakistan sebanyak 203 ton senilai US$81,2 ribu, dan dari Thailand sebesar 58 ton dengan nilai US$37 ribu.

"Kebijakan impor bawang putih ini, sungguh sangat memprihatinkan. Pasalnya, Indonesia adalah negara agraris yang tidak hanya memiliki alam subur. Tapi juga memiliki sumber daya manusia melimpah," ucap Sidik.

Demikian alasan Repdem bahwa kinerja Menteri Pertanian perlu dikaji ulang. Lantaran kurang cakap dalam merumuskan program kebijakan di sektor pertanian dampaknya bawang harus impor.

Sementara untuk menstabilkan harga bawang putih yang meroket di pasaran maka presiden harus memerintahkan kepolisian untuk menggelar operasi guna menggeledah gudang-gudang tempat penimbun bawang putih. Karena, tak menutup kemungkinan tingginya harga bawang dampak permainan sepekulan dan mafia perdagangan yang sengaja menimbun.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar