Rabu, 20 Maret 2013

IMPOR BAWANG PUTIH, Pemerintah Dinilai Gagal Bangun Kedaulatan Pangan


Oleh: MOHAMMAD SOFII - 10 March 2013 | 4:35 pm

MALANG-Rencana pemerintah mengimpor bawang putih sebanyak 29.130 ton dari total yang akan didatangkan 65.400 ton sangat memprihatinkan dan mengindikasikan pemerintah gagal dalam membangun kedaulatan pangan.

Ketua Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN-Repdem) Bidang Penggalangan Tani Sidik Suhada mengatakan melalui kementerian perdagangan pemerintah memastikan bahwa maksimal dua minggu lagi impor bawang putih sebanyak 29.130 ton akan tiba di Jakarta.

Impor bawang putih tersebut akan dilakukan oleh 16 importir dari 114 importir yang terdaftar di kementerian perdagangan. Surat Pemberitahuan Impor (SPI) untuk 16 importir tersebut sudah ditandatangani 7 Maret lalu.

“Semua bawang putih tersebut akan diimpor dari China dan India. Ini Sangat memprihatinkan karena Indonesia adalah negara agraris yang tidak hanya memiliki alam yang subur namun juga memiliki sumber daya manusia (SDM) yang melimpah,” paparnya dalam pernyataan resminya ke Bisnis, Minggu (10/3/2013).

Sehingga tidak seharusnya Indonesia mengimpor bahan-bahan pangan dari negara lain. Selain aneh kebijakan impor tersebut menurutnya juga menjadi bukti jika pemerintah gagal membangun kedaulatan pangan nasional.

Padahal jika pemerintah mau melaksanakan pembaruan agraria sebagaimana amanat Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) No.5/1960 dan Tap MPR No.IX/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), petani yang tidak memiliki tanah bisa memiliki lahan.

“Setelah itu pemerintah bisa membuat program kebijakan pendukung pelaksanaan pembaruan agraria seperti bantuan modal, bibit, teknologi, pendidikan maupun pelatihan buat petani dalam mendukung kedaulatan pangan,” jelas dia.

Selain itu infrastruktur pertanian seperti irigasi, waduk atau tempat penampungan air dibangun dan yang sudah ada diperbaiki, dengan begitu gairah petani akan bangkit kembali. Ketergantungan impor pun bisa diakhiri.

Berdasarkan data Badan Pusak Satatistik (BPS) yang dihimpun DPN-Repdem tercatat sepanjang 2012 Indonesia mengimpor 415.000 ton bawang putih dari sejumlah negara dengan nilai mencapai US$242,3 juta atau Rp2,3 triliun.

Mayoritas impor bawang putih dari China yakni sebanyak 410.100 ton dengan nilai US$239,4 juta atau Rp2,27 triliun untuk periode Januari-Desember 2012. Tercatat kegiatan impor bawang putih dari China tersebut berjalan sepanjang tahun.

“Sementara ada beberapa negara lain yang memasukkan bawang putih ke dalam negeri seperti India, Malaysia, Pakistan, dan Thailand. Namun impornya tidak signifikan,” ujarnya.

Impor bawang putih dari India total sepanjang 2012 sebanyak 3.424 ton senilai US$1,7 juta, dari Malaysia sebanyak 1.124 ton dengan nilai US$1,1 juta, dari Pakistan sebanyak 203 ton senilai US$81.200, dan dari Thailand sebanyak 58 ton dengan nilai US$37.000.

DPN-Repdem menyesalkan pemerintah sangat kreatif dengan berlindung dibalik tingginya harga bawang putih sehingga impor dilakukan dengan alasan untuk menambah pasokan serta kestabilan harga. (gia)

Sumber: http://www.bisnis-jatim.com/index.php/2013/03/10/impor-bawang-putih-pemerintah-dinilai-gagal-bangun-kedaulatan-pangan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar