Oleh: MOHAMMAD
SOFII - 10 March 2013 | 4:35 pm
MALANG-Rencana
pemerintah mengimpor bawang putih sebanyak 29.130 ton dari total yang akan
didatangkan 65.400 ton sangat memprihatinkan dan mengindikasikan pemerintah
gagal dalam membangun kedaulatan pangan.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional Relawan
Perjuangan Demokrasi (DPN-Repdem) Bidang Penggalangan Tani Sidik Suhada
mengatakan melalui kementerian perdagangan pemerintah memastikan bahwa maksimal
dua minggu lagi impor bawang putih sebanyak 29.130 ton akan tiba di Jakarta.
Impor bawang putih tersebut akan dilakukan
oleh 16 importir dari 114 importir yang terdaftar di kementerian perdagangan.
Surat Pemberitahuan Impor (SPI) untuk 16 importir tersebut sudah ditandatangani
7 Maret lalu.
“Semua bawang putih tersebut akan diimpor
dari China dan India. Ini Sangat memprihatinkan karena Indonesia adalah negara
agraris yang tidak hanya memiliki alam yang subur namun juga memiliki sumber
daya manusia (SDM) yang melimpah,” paparnya dalam pernyataan resminya ke Bisnis, Minggu
(10/3/2013).
Sehingga tidak seharusnya Indonesia
mengimpor bahan-bahan pangan dari negara lain. Selain aneh kebijakan impor
tersebut menurutnya juga menjadi bukti jika pemerintah gagal membangun
kedaulatan pangan nasional.
Padahal jika pemerintah mau melaksanakan
pembaruan agraria sebagaimana amanat Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA)
No.5/1960 dan Tap MPR No.IX/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan
Sumber Daya Alam (SDA), petani yang tidak memiliki tanah bisa memiliki lahan.
“Setelah itu pemerintah bisa membuat
program kebijakan pendukung pelaksanaan pembaruan agraria seperti bantuan
modal, bibit, teknologi, pendidikan maupun pelatihan buat petani dalam
mendukung kedaulatan pangan,” jelas dia.
Selain itu infrastruktur pertanian seperti
irigasi, waduk atau tempat penampungan air dibangun dan yang sudah ada
diperbaiki, dengan begitu gairah petani akan bangkit kembali. Ketergantungan
impor pun bisa diakhiri.
Berdasarkan data Badan Pusak Satatistik
(BPS) yang dihimpun DPN-Repdem tercatat sepanjang 2012 Indonesia mengimpor
415.000 ton bawang putih dari sejumlah negara dengan nilai mencapai US$242,3
juta atau Rp2,3 triliun.
Mayoritas impor bawang putih dari China
yakni sebanyak 410.100 ton dengan nilai US$239,4 juta atau Rp2,27 triliun untuk
periode Januari-Desember 2012. Tercatat kegiatan impor bawang putih dari China
tersebut berjalan sepanjang tahun.
“Sementara ada beberapa negara lain yang
memasukkan bawang putih ke dalam negeri seperti India, Malaysia, Pakistan, dan
Thailand. Namun impornya tidak signifikan,” ujarnya.
Impor bawang putih dari India total
sepanjang 2012 sebanyak 3.424 ton senilai US$1,7 juta, dari Malaysia sebanyak
1.124 ton dengan nilai US$1,1 juta, dari Pakistan sebanyak 203 ton senilai
US$81.200, dan dari Thailand sebanyak 58 ton dengan nilai US$37.000.
DPN-Repdem menyesalkan pemerintah sangat
kreatif dengan berlindung dibalik tingginya harga bawang putih sehingga impor
dilakukan dengan alasan untuk menambah pasokan serta kestabilan harga. (gia)
Sumber: http://www.bisnis-jatim.com/index.php/2013/03/10/impor-bawang-putih-pemerintah-dinilai-gagal-bangun-kedaulatan-pangan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar