Oleh: MOHAMMAD SOFII - 17
March 2013 | 5:27 pm
MALANG — Dewan
Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN-Repdem) mendesak pemerintah
untuk segera mengevaluasi kinerja kementeriannya terkait kelangkaan dan
mahalnya harga bawang putih.
Ketua DPN Repdem Bidang Penggalangan Tani
Sidik Suhada mengatakan jajaran kementerian yang harus segera dievaluasi
terutama adalah Kementerian Pertanian, Kementerian Ekonomi dan Kementerian
Perdagangan.
“Karena tinggi dan langkanya bawang di
pasaran adalah bukti kegagalan kementerian tersebut,” kata Sidik dalam
pernyataan sikapnya yang dikirim keBisnis, Minggu (17/3/2013).
Menurutnya beralasan untuk menambah pasokan
dan menstabilkan harga, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian
memastikan jika pemerintah harus segera mengimpor bawang putih.
Berdasarkan data dari Kementerian
Perdagangan, impor produk holtikultura yang sudah disetujui oleh Kementerian
Pertanian, kuota impor bawang putih pada Semester I 2013 sebanyak 160.000 ton.
“Untuk tahap awal akan diimpor bawang putih
sebanyak 64.410 ton. Dari jumlah tersebut sudah ada 16 perusahaan yang
memperoleh surat persetujuan impor dengan jumlah 29.136 ton,” jelas dia.
Impor bawang putih itu akan dilakukan oleh
16 perusahaan dari 114 perusahaan importir yang sudah mengajukan ke kementerian
perdagangan. Surat Pemberitahuan Impor (SPI) untuk 16 importir tersebut sudah
ditandatangani 7 Maret lalu. Setelah itu SPI untuk 26 importir akan segera
menyusul.
Namun lanjut dia diduga kuat ada permainan
dan mafia perdagangan dibalik kasus tingginya harga bawang putih di pasaran.
Para mafia itu lalu mengatur dan merekayasa kuota impor bawang putih.
“Dugaan kuat sial kartel itu terlihat dari
Rekomendasi Produk Impor Hortikultura (RIPH) yang dikeluarkan pemerintah.
Karena 50% kuota impor bawang putih itu dikuasai oleh sebuah asosiasi (kartel)
yang terdiri dari 21 perusahaan,” ujarnya.
Selain itu kata dia praktek kartel juga
bias dilihat secara sederhana dari adanya kenaikan harga secara mendadak.
Praktek kartel semacam itu sebenarnya juga sudah sering terjadi di negeri ini.
Bahkan sebelum kasus tingginya harga bawang
putih di pasaran, praktek kartel juga pernah terjadi pada kasus impor daging
sapi. Dalam hal ini kartel berusaha mengendalikan produksi dan harga bawang
yang dilakukan supaya memperoleh keuntungan yang tinggi.
“Akibat permainan kartel bawang putih ini
masyarakat sangat dirugikan. Bahkan dalam 5 tahun terakhir inflasi yang terjadi
pada Februari lalu adalah yang tertinggi disebabkan karena bawang putih,” papar
dia. (snd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar