Oleh: MOHAMMAD
SOFII
MALANG—
Petani dari sejumlah di Indonesia melakukan aksi long march petani Jambi dan Blitar, Jawa Timur
menuntut reforma agrarian.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional Relawan
Perjuangan Demokrasi (DPN-Repdem) Bidang Penggalangan Tani Sidik Suhada
mengatakan petani Jambi melakukan aksi jalan kaki 1.000 km petani dari Jambi ke
Jakarta guna menuntut penyelesaian kasus agraria dan reforma agraria.
“Aksi penyambutan dari gerakan sosial
akan dilakukan pada Rabu (23/1/2013) jam 12.00 di depan Istana Negara,” kata
Sidik dalam pernyataan resminya yang dikirim ke Bisnis, Selasa (22/1/2013).
Menurutnya, long march ke
Jakarta itu juga diikuti oleh petani dari Blitar. Mereka masuk Jakarta dari
Pekalongan menuju Tegal. Sebagai bentuk solidaritas, lanjutnya, ribuan
petani dari daerah lain juga akan berbondong-bondong masuk Jakarta.
Dia menjelaskan selama di Jakarta mereka
akan berkemah di kantor-kantor milik pemerintah untuk melakukan aksi serempak
menyerukan penghentian akan kekerasan terhadap petani, pengusiran petani dari
lahan, dan pencaplokan tanah atas nama investasi.
“Maraknya aksi petani yang terus
meningkat ini menjadi bukti nyata bahwa reforma agraria yang pernah dijanjikan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak ada buktinya,” imbuhnya.
Dia memaparkan hal tersebut terjadi
karena tidak adanya tindakan konkrit dari pemerintah untuk menyelesaikan kasus
yang ada. Bahkan selama kepemimpinan SBY kasus tanah justru semakin meningkat.
Kebijakan pemerintah dinilai Repdem
lebih mementingkan investasi modal besar. Padahal dengan penduduk 230 juta dan
sumber daya alam yang melimpah Indonesia harusnya menjadi negara maju dengan
tingkat kesejahteraan penduduk yang tinggi.
“Namun yang terjadi saat ini Indonesia
memiliki hutang luar negeri sebesar Rp1.600 triliun dan 40% penduduknya masih
di bawah garis kemiskinan,” ungkapnya.
Adapun, sepanjang 2004-2012 Konsorsium
Pembaruan Agraria (KPA) mencatat telah terjadi 618 konflik agraria di Indonesia
dengan areal konflik seluas 2.399.314,49 hektare dan hingga saat ini belum ada
satupun yang terselesaikan. Dari jumlah itu 198 konflik diantaranya berlangsung
sepanjang 2012. (snd)
Sumber: http://www.bisnis-jatim.com/index.php/2013/01/22/repdem-aksi-petani-menuntut-reforma-agraria-marak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar