Jumat, 01 Februari 2013

Repdem: Aksi Petani Menuntut Reforma Agraria Marak


Oleh: MOHAMMAD SOFII 

MALANG— Petani dari sejumlah di Indonesia melakukan aksi long march petani Jambi dan Blitar, Jawa Timur menuntut reforma agrarian.

Ketua Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN-Repdem) Bidang Penggalangan Tani Sidik Suhada mengatakan petani Jambi melakukan aksi jalan kaki 1.000 km petani dari Jambi ke Jakarta guna menuntut penyelesaian kasus agraria dan reforma agraria.

“Aksi penyambutan dari gerakan sosial akan dilakukan pada Rabu (23/1/2013) jam 12.00 di depan Istana Negara,” kata Sidik dalam pernyataan resminya yang dikirim ke Bisnis, Selasa (22/1/2013).

Menurutnya, long march ke Jakarta itu juga diikuti oleh petani dari Blitar. Mereka masuk Jakarta dari Pekalongan menuju Tegal. Sebagai bentuk solidaritas, lanjutnya,  ribuan petani dari daerah lain juga akan berbondong-bondong masuk Jakarta.

Dia menjelaskan selama di Jakarta mereka akan berkemah di kantor-kantor milik pemerintah untuk melakukan aksi serempak menyerukan penghentian akan kekerasan terhadap petani, pengusiran petani dari lahan, dan pencaplokan tanah atas nama investasi.

“Maraknya aksi petani yang terus meningkat ini menjadi bukti nyata bahwa reforma agraria yang pernah dijanjikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak ada buktinya,” imbuhnya.

Dia memaparkan hal tersebut terjadi karena tidak adanya tindakan konkrit dari pemerintah untuk menyelesaikan kasus yang ada. Bahkan selama kepemimpinan SBY kasus tanah justru semakin meningkat.

Kebijakan pemerintah dinilai Repdem lebih mementingkan investasi modal besar. Padahal dengan penduduk 230 juta dan sumber daya alam yang melimpah Indonesia harusnya menjadi negara maju dengan tingkat kesejahteraan penduduk yang tinggi.

“Namun yang terjadi saat ini Indonesia memiliki hutang luar negeri sebesar Rp1.600 triliun dan 40% penduduknya masih di bawah garis kemiskinan,” ungkapnya.

Adapun, sepanjang 2004-2012 Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat telah terjadi 618 konflik agraria di Indonesia dengan areal konflik seluas 2.399.314,49 hektare dan hingga saat ini belum ada satupun yang terselesaikan. Dari jumlah itu 198 konflik diantaranya berlangsung sepanjang 2012. (snd)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar