Rabu, 17 April 2013

Kenaikan BBM Picu Kenaikan Harga Kebutuhan Pertanian


Oleh: MOHAMMAD SOFII - 16 April 2013 | 6:09 pm


MALANG – Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak negatif bagi rakyat utamanya kaum tani yang tinggal di pedesaan.

Ketua Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN Repdem) Bidang Penggalangan Tani Sidik Suhada mengatakan jika harga BBM dinaikkan bisa dipastikan petani akan semakin menderita.

Sebab kenaikan BBM tersebut secara otomatis akan membawa dampak pada kenaikan harga kebutuhan produksi pertanian seperti pupuk, bibit, obat-obatan, dan kebutuhan pertanian lainnya.

“Biaya produksi pertanian secara otomatis juga akan ikut naik. Sementara hasil produksi pertanian akan jatuh karena pemerintah selama ini tidak memiliki kebijakan untuk melindungi produksi pertanian dalam negeri,” kata Sidik dalam pernyataan tertulisnya ke Bisnis, Selasa (16/4/2013).

Kebijakan tersebut antara lain kebijakan impor bahan pangan dan holtikultura yang selama ini dilakukan pemerintah telah menghancurkan harga-harga hasil produksi pertanian lokal.

Selain itu kenaikan harga BBM secara otomatis juga akan membawa dampak pada kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang akhirnya membuat masyarakat menjadi semakin menderita.

“Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM ini menunjukkan pemerintah telah gagal melindungi hak-hak masyarakat,” jelas dia.

Pemerintah mengatakan bahwa kenaikan harga BBM itu sebagai akibat akan dicabutnya subsidi BBM. Alasan pembenar pemerintah subsidi mengakibatkan pembengkakan pada APBN.

Namun disisi lain pemerintah tidak pernah transparan dan secara jujur terbuka untuk memaparkan berapa sesungguhnya total biaya produksi per liter BBM.

“Jika pemerintah jujur dan terbuka untuk memaparkan pada rakyat, maka rakyat akan tahu apa benar ada subsidi BBM atau tidak. Sebab layak diduga kuat sebenarnya selama ini tidak ada subsidi BBM yang diberikan pemerintah untuk rakyat,” paparnya.

Buktinya harga BBM selama ini sudah cukup tinggi. Kondisi ini semakin membenarkan jika pemerintah selama ini hanya ingin mengeruk untung besar dari rakyatnya sendiri. Di negara lain seperti Venezuela  misalnya harga BBM hanya dijual Rp585/liter, Nigeria BBM dijual Rp1.170/liter, dan Iran BBM dijual Rp1.287/liter. (snd)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar