Rabu, 11 Januari 2012

Awaaas ada demo besar besok!!!

JAKARTA: Sekitar 18.000 demonstran yang terdiri dari petani dan buruh di pelbagai daerah akan menggelar aksi unjuk rasa pada 12 Januari 2012 untuk mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan DPR RI menghentikan praktik-praktik perampasan tanah masyarakat demi kepentingan bisnis.

Staf Deputi Riset dan Kampanye Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Sidik Suhada mengatakan kesatuan gerakan aksi petani dan buruh ini akan diikuti sekitar 18.000 orang yang tergabung dari berbagai organisasi petani dan buruh. Tuntutan mereka adalah penghentian praktik perampasan dan dan percepatan reforma agraria.

"Kami meminta pemerintah segera menghentikan aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisan terhadap petani, dan meminta pemerintah segera menghapus semua undang-undang yang dapat mendorong terjadinya perampasan tanah," ujar Sidik dalam keterangan pers di Jakarta, hari ini 11 Januari 2012.

Dia menuturkan ribuan petani dari berbagai daerah tersebut akan mendatangi Istana Presiden di kawasan Medan Merdeka Utara, Gedung MPR/DPR, kawasan Senayan dan Mahkamah Agung (MA), Medan Merdeka Utara dalam aksinya.

Mereka menilai pemerintah selama ini tidak melaksanakan reforma agraria sebagaimana amanat UU No.5/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria yang tidak pernah dijalankan. Sementara untuk MA, kalangan buruh meminta untuk segera menuntaskan kasus-kasus perburuhan yang masih ditangani lembaga peradilan terakhir tersebut.

KPA memperkirakan kesatuan gerakan aksi petani dan buruh tersebut akan terdiri dari pelbagai organisasi di sejumlah wilayah. Mereka adalah Serikat Petani Pasundan (SPP), Serikat Petani Indonesia (SPI) Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), dan Aliansi Petani Indonesia (API).

Kemudian Persatuan Pergerakan Petani Indonesia (P3I), Persatuan Petani Hutan Jawa (PPHJ), Asosiasi Petani Tebu dan Tembakau (ASTANU), Konfederasi Serikat Nasional (KSN), FPBJ, KASBI, SBTPI, SPOI, PPBI, SPKAJ, GESBURI, KSBSI,ATKI, GSBI,SPTBG,SBIJ, SMI, PB PMII, FORMADA, HMI, FPPI, dan LS ADI.

Lalu FMN, LMND, FAM INDONESIA, KPOP, SEBUMI, REPDEM, PPI, PARADE NUSANTARA, KONFEDERASI PERGERAKAN RAKYAT INDONESIA, KPA, Walhi, YLBHI, Kontras, Sawit Watch, Jatam, Pusaka, Kiara, Bindes, SNT, SNI, Perempuan Mahardika, INDIES, Imparsial, Elsam, IHCS, KAU, JKPP, SRMI.

Sidik mengungkapkan para peserta aksi yang datang dari daerah Jawa Barat seperti Tasik, Garut, Ciamis, Bogor, dan Pandeglang, Lebak Banten, sudah masuk Jakarta sejak jam 04:00 pagi besok hari.

“Mereka akan berkumpul lebih dahulu di halaman parkir Masjid Istiqlal dan memulai aksi pada pukul 08:00 pagi. Rencananya, demonstrasi dilakukan di Istana Presiden, ke Mahkamah Agung , dan terakhir ke Gedung DPR RI,” ujarnya lagi.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menegaskan tumpang tindihnya kewenangan Kementerian Kehutanan dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) menyebabkan konflik lahan di Indonesia menjadi semakin kompleks dan tak tertangani dengan baik. Kriminalisasi warga sipil pun kian marak.

Dia mengatakan permasalahan tanah di Indonesia adalah permasalahan yang kompleks, terutama mengingat sistem hukum pertanahan Indonesia yang terbagi dua dalam penanganannya. Pertama adalah wewenang oleh BPN dan lainnya di bawah wewenang Kementerian Kehutanan.

"Hal ini berlaku juga dalam pengeluaran perijinan pemanfataan lahan. Sementara sistem pemetaan kawasan di Indonesia masih tumpang tindih, kondisi ini juga menyebabkan semakin tingginya tingkat kerentanan konflik pertanahan," ujar Henry di Jakarta beberapa waktu lalu. (Bsi)

Sumber: http://www.bisnis.com/articles/awaaas-ada-demo-besar-besok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar