bisnis-jatim.com, MALANG—Jumlah
angka pengangguran terbuka di Jawa Timur pada 2013 meningkat cukup tajam jika
dibandingkan dengan 2012. Untuk itu pemerintah perlu menekan angka pengangguran
dengan menjalankan reforma agraria.
Sidik Suhada, Ketua Gerakan Nasional Desa
Sejahtera, mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Pemerintah
Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), angka pengangguran 2013 tercatat
sedikitnya 871.000 orang menjadi pengangguran terbuka atau 4,33% dari total
angkatan kerja yang berjumlah 19,90 juta jiwa.
“Sementara data yang dikeluarkan Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jatim pada 2012, angka
pengangguran terbuka tercatat sebanyak 813.000 orang atau sekitar 4,12%
dari total angkatan kerja,” kata Sidik di Malang, Jumat (15/11/2013).
Sedangkan jumlah angkatan kerja pada 2013
juga terus bertambah sebanyak 240.000 atau sebanyak 20.140.000 orang per
Agustus 2013 dari 19.900.000 orang per Agustus 2012.
Sesuai dengan data BPS, jika dilihat dari
lapangan pekerjaan ada empat sektor yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar
yakni pertanian (7,378 juta), perdagangan (4,007 juta), industri pengolahan
(2,851 juta) dan sektor jasa kemasyarakatan (2,631 juta).
“Sektor pertanian yang mampu menyerap tenaga
kerja tertinggi. Namun dalam 10 tahun terakir rumah tangga petani di Jatim
justru menurun drastis,” jelas dia.
Pada 2003 sedikitnya terdapat 6,3 juta rumah
tangga petani. Sementara pada Mei 2013 rumah tangga petani di Jatim hanya
tinggal 4,98 juta rumah tangga petani.
Dengan demikian selama 10 tahun terakhir rumah
tangga petani hilang sebanyak 1.320.000 atau setiap hari berkurang sebanyak
132.000 rumah tangga petani.
“Berkurangnya rumah tangga petani di Jatim ini
tentu sangat memprihatinkan. Hal itu menunjukkan jika pemerintah tidak punya
kebijakan untuk melindungi petani,” ujarnya.
Dampaknya bukan hanya angka pengangguran yang
meningkat, namun krisis pangan juga akan mengancam. Untuk menjawab persoalan
pangan tidak seharusnya Indonesia mengimpor bahan pangan.
Karena itu pemerintah perlu segera melaksanakan
pembaruan agrarian agar persoalan krisis pangan dan ancaman ledakan
pengangguran dapat teratasi dengan baik.
“Jika reforma agraria dijalankan, gairah hidup
petani akan bangkit kembali. Ekonomi bisa tumbuh hingga ke desa-desa dan
industri pertanian kolektif yang dikelola oleh petani dapat tercipta,”
tambahnya.
Sumber: http://www.bisnis-jatim.com/index.php/2013/11/15/angka-pengangguran-terbuka-di-jatim-871-000-orang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar